Buntu.
Malam ini aku mencoba untuk merangkai kata lagi,
namun apa daya sepertinya hati ini menolak.
Ia menolak untuk berbagi apa yang dirasakannya sekarang.
Sedih? Sepertinya tidak juga.
Marah? Sudah reda juga kalau dirasa-rasa.
Datar? Mungkin iya.
Mungkin itu sebabnya aku kehabisan kata-kata.
Tapi sepertinya buntu ini bisa menjadi hal yang menyenangkan.
Aku bisa meluangkan waktuku untuk berdiam,
untuk memberikan ruang istirahat bagi akal.
Mungkin besok aku bisa menulis lagi.
Menulis tanpa arah layaknya roh yang terbang lepas.
Ia tidak terikat oleh daging.
Ia bebas.
Comments