Woooh, tahun 2020 ini diawali dengan hal yang mencengangkan banyak orang sepertinya. Banjir yang merata hampir di semua wilayah Jabodetabek (termasuk rumahku di Bintaro tercinta) bikin banyak orang mikir, YA KOK BISA? Bahkan wilayah yang puluhan tahun enggak pernah banjir pun tidak luput merasakan rumahnya tergenang.
Walau saya orangnya tidak sepositif ibu saya, beliau kerap berucap, "Puji Tuhan awal tahun dikasih icip hujan berkat sebanyak ini. Tetap ucap syukur." Kadang ketaatan beliau bikin saya geleng-geleng kepala dan nggak habis pikir.
Rumah kemasukan air sampe tergenang dan barang banyak yang terendam, masih bisa ucap syukur. Dulu disakitin sama keluarga sendiri, masih aja ucap syukur. Diizinkan merasakan sakit apa pun itu, tetap ucap syukur. Bahkan kadang saya suka ngedumel dalam hati, ini orang lama-lama bisa masuk golongan toxic-positivity peeps.
Tapi sebelum saya makin terjerumus dalam lembah pergunjingan terhadap ibu saya sendiri, saya banyak belajar dari ketaatan beliau soal mengucap syukur. Saya belajar melihat segala sesuatu dari sisi baiknya dulu. Salah satunya enggak apa-apa barang terendam, yang penting semua keluarga dan anak-anak bulu aman.
Jujur ini sebenarnya agak menampar saya yang gampang kesal dan mengeluh ketika ada hal yang tidak nyaman. Mungkin ini bisa jadi salah satu resolusi di tahun ini: lebih sering ucap syukur, lebih sedikit bersungut-sungut.
Balik ke masalah banjir, untuk yang terbebas dari problematika ini, jangan lupa ucap syukur. Kalau kamu bersungut karena terjebak macet dan banyak akses jalan yang terendam air, setidaknya kamu tidak perlu capek-capek membersihkan rumah bdari endapan lumpur.
Lalu untuk yang rumahnya sudah surut tapi masih acak-kadut, ucap syukur karena setidaknya kita bisa tidur sejenak malam ini. Untuk urusan besok pagi, biarlah jadi bebas esok hari saja. Selamat istirahat.
Terakhir, untuk yang rumahnya masih dalam kondisi terendam, saya tidak bisa memaksa kalian mencari-cari alasan untuk mengucap syukur. Karena kalau saya ada di posisi kalian, saya pun belum bisa memastikan akan mengikhlaskan atau bersungut-sungut. Tapi mungkin hal kecil seperti adanya tempat berteduh malam ini bisa jadi hal yang sama-sama kita syukuri.
Doa saya untuk tahun ini, dekade ini, semoga semua yabg akan terjadi untuk tujuan yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati.
Comments