Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Pikiran sehari..

Ada banyak hal yang berkecamuk di pikiran saya hari ini. Dimulai dari bagaimana tidak berminatnya saya untuk tersenyum selama seharian sampai kuliah yang membuat saya banyak berpikir. Bukan berpikir tentang mata kuliah tersebut, namun bagaimana sang dosen banyak menyampaikan hal yang "menampar" benak saya. Saya bukan orang yang seharian akan menekuk otot wajah menjadi cemberut, tapi entah mengapa rasanya hari ini benar-benar tidak ada niat untuk tersenyum tulus. Semua terasa datar, bahkan cenderung menyebalkan. Hanya beberapa orang saja yang berhasil membuat saya nyaman untuk tersenyum tulus. Sepertinya saya mulai sadar apa yang membuat saya seperti ini. Saya jenuh. Kejenuhan akan kegiatan yang itu-itu saja, bertemu dengan orang yang itu-itu saja, berada di tempat yang itu-itu saja. Semuanya menumpuk dan puncaknya hari ini. Lalu saya masuk ke kelas yang berdosen ajaib. Saya selalu mendapatkan hal yang baru setiap mengikuti kelas beliau. Terkadang omongan beliau suka ngalor-

ketika emosi mencapai titik ter...

Hari ini saya mau cuhat lagi ah. Setelah cerita tentang si Bapak Bacot saya belum cerita apa-apa lagi kan ya? Ha ha. Saya mau cerita tentang bagaimana emosi saya sedang dipermainkan hari ini. Maklum, lagi dapet jatah wajib bulanan sebagai perempuan, emosi sehari ini berasa terombang ambing. Sedari pagi gak ada hal spesial yang bikin saya senang berlebihan atau kesal berlebihan. Semuanya terasa datar saja. Oh, hampir saja lupa, tadi pagi saya mengantarkan teman saya, si Richie Amabela ke AMC karena dia harus operasi kuku kakinya. Sehabis dari rumah sakit saya langsung berangkat ke kampus. Semuanya baik-baik saja, sampai saatnya saya dan beberapa teman yang sedang ditraktir makan sama dosen mendapat kabar buruk tentang acara seminar yang telah lewat. Akhirnya saya harus balik lagi ke kampus, jam 6 sore. Setelah sampai di kampus, dengan kelelahan, saya dapet kabar tentang adanya masalah dengan baligo acara seminar kami. Jadi ceritanya waktu kami mau pasang baligo kami sudah sepakat untu

Bapak Bacot

Selamat malam dan malam ini saya ingin sekedar bercerita. Entah cerita ini penting atau tidak, tapi buat saya ini sesuatu yang harus saya tuangkan dalam tulisan agar saya selalu ingat akan kejadian hari ini. Ceritanya lucu atau tidak, yang pasti kejadian hari ini random sekali buat saya. Jadi ceritanya begini. Hari ini, saya dan dua teman kostan saya, secara dadakan jalan-jalan buat nyari kostan di daeran Caringin, Jatinangor. Kostan yang kami cari itu ya susah-susah gampang, karena kami maunya kostan yang bisa disewa per bulan. Setelah menyambahi beberapa kostan, sampailah kami di satu kostan yang menarik perhatian kami. Kalimat pertama yang keluar dari mulut kami adalah, "Eh, kayaknya kece nih kostan.." karena memang kostan itu terlihat rapi dan bersih dari luar. Setelah mengetuk beberapa kali, keluarlah si empunya kostan yang ternyata seorang bapak-bapak. Kami dipersilakan masuk ke ruang tamu dengan alasan "kita sharing dulu sebelum melihat-lihat ke dalam". Kam

Senyum untuk siapa?

"Kenapa sih kamu gak mencoba untuk jadi ini? Kamu bagus tau di bidang itu.." "Kamu di bagian ini aja ya. kamu kan orangnya rame, pasti bisa.." "Kayaknya kamu bagus deh kalo arahnya ke sana, pas sama kepribadian kamu.." "Mendingan kamu gini aja. Eh, gitu aja deh, lebih bagus!" Banyak sekali orang yang berlaku seperti ini terhadap saya. Kadang saya cuma bisa menanggapinya dengan senyum, tapi tidak jarang saya malah mengikuti apa kata mereka. Seringnya memang keikut dan ujung-ujungnya saya menyesal. Haaah, penyesalan memang ya, selalu datangnya terlambat. Sekali-kali datang tepat waktu kek! Saya bukan orang yang selalu menurut, tapi saya juga bukan pemberontak. Saya cenderung....ingin lihat orang lain senang. Terkadang saya takut akan tanggapan orang lain, tapi saya lebih sering tidak peduli. Namun akhir-akhir ini, melihat orang tersenyum karena saya membuat saya berpuas diri. Jadi, boleh mungkin ya bikin orang tersenyum walau saya tidak