Selamat malam dan malam ini saya ingin sekedar bercerita. Entah cerita ini penting atau tidak, tapi buat saya ini sesuatu yang harus saya tuangkan dalam tulisan agar saya selalu ingat akan kejadian hari ini. Ceritanya lucu atau tidak, yang pasti kejadian hari ini random sekali buat saya.
Jadi ceritanya begini. Hari ini, saya dan dua teman kostan saya, secara dadakan jalan-jalan buat nyari kostan di daeran Caringin, Jatinangor. Kostan yang kami cari itu ya susah-susah gampang, karena kami maunya kostan yang bisa disewa per bulan. Setelah menyambahi beberapa kostan, sampailah kami di satu kostan yang menarik perhatian kami. Kalimat pertama yang keluar dari mulut kami adalah, "Eh, kayaknya kece nih kostan.." karena memang kostan itu terlihat rapi dan bersih dari luar. Setelah mengetuk beberapa kali, keluarlah si empunya kostan yang ternyata seorang bapak-bapak. Kami dipersilakan masuk ke ruang tamu dengan alasan "kita sharing dulu sebelum melihat-lihat ke dalam". Kami berpikir mungkin beliau akan menjelaskan peraturan, harga, dan tetek bengeknya. Ternyata kami salah besar! Selain menjelaskan ini dan itu, beliau berbicara panjaaaaaaaang lebar tentang kostan itu, mulai dari sejarahnya sampai alasan kenapa tidak boleh bawa kompor (yang katanya takut terjadi kebakaran).
Awalnya kami biasa saja menanggapi segala ocehannya sampai saat dia mulai MENCOLEK LENGAN SAYA. Kebetulan saya duduknya bersebelahan dengan si bapak. Pertama-tama saya anggap beliau tidak sengaja atau mencoba ramah, tapi kejadian itu tidak hanya sekali. Selain mencolek lengan, beliau juga menepuk pelan pundak. Saya, orang yang susah berhubungan akrab dengan orang yang baru dikenal, kaget. Sangat kaget sampai merasa jijik. Satu lagi yang saya bingungkan dari si bapak, kenapa dia tidak capek berbicara dan tidak sadar kalau saya dan teman-teman sudah bosan mendengarkan segala ocehannya.
Lucu adalah ketika dia tertawa untuk hal yang tidak lucu dan bagaimana kami (saya dan teman-teman) saling bertatapan dan mengirim "kode" tanda bosan. Puncaknya, saya keluar dari ruang tamu tersebut dengan berpura-pura menerima telepon, padahal saya tidak membawa telepon genggam. Agak konyol, tapi memang saya sudah tidak tahan dengan basa-basi yang diumbar. Yang lebih parah adalah ketika dia sudah berlama-lama ternyata kostan yang ditawarkan TIDAK sebaik yang diceritakan. Saya jadi merasa telah membuang waktu saya selama 30 menit lebih.
Setelah itu, akhirnya kami meninggalkan tempat itu dengan terbahak karena merasa baru saja mengalami hal yang sangat aneh dan menyebalkan. Menyebalkan, tapi bikin tertawa. Dan dengan penuh hormat kami berikan julukan kehormatan untuk si bapak tersebut dengan nama: BAPAK BACOT.
SEKIAN.
eh, tunggu! ngomong-ngomong setelah menelusuri beberapa kostan, saya sudah menemukan kostan yang sesuai keinginan. Saya jadi ingin cepat-cepat pindah kostan dan punya suasana kostan yang baru.. :)
Jadi ceritanya begini. Hari ini, saya dan dua teman kostan saya, secara dadakan jalan-jalan buat nyari kostan di daeran Caringin, Jatinangor. Kostan yang kami cari itu ya susah-susah gampang, karena kami maunya kostan yang bisa disewa per bulan. Setelah menyambahi beberapa kostan, sampailah kami di satu kostan yang menarik perhatian kami. Kalimat pertama yang keluar dari mulut kami adalah, "Eh, kayaknya kece nih kostan.." karena memang kostan itu terlihat rapi dan bersih dari luar. Setelah mengetuk beberapa kali, keluarlah si empunya kostan yang ternyata seorang bapak-bapak. Kami dipersilakan masuk ke ruang tamu dengan alasan "kita sharing dulu sebelum melihat-lihat ke dalam". Kami berpikir mungkin beliau akan menjelaskan peraturan, harga, dan tetek bengeknya. Ternyata kami salah besar! Selain menjelaskan ini dan itu, beliau berbicara panjaaaaaaaang lebar tentang kostan itu, mulai dari sejarahnya sampai alasan kenapa tidak boleh bawa kompor (yang katanya takut terjadi kebakaran).
Awalnya kami biasa saja menanggapi segala ocehannya sampai saat dia mulai MENCOLEK LENGAN SAYA. Kebetulan saya duduknya bersebelahan dengan si bapak. Pertama-tama saya anggap beliau tidak sengaja atau mencoba ramah, tapi kejadian itu tidak hanya sekali. Selain mencolek lengan, beliau juga menepuk pelan pundak. Saya, orang yang susah berhubungan akrab dengan orang yang baru dikenal, kaget. Sangat kaget sampai merasa jijik. Satu lagi yang saya bingungkan dari si bapak, kenapa dia tidak capek berbicara dan tidak sadar kalau saya dan teman-teman sudah bosan mendengarkan segala ocehannya.
Lucu adalah ketika dia tertawa untuk hal yang tidak lucu dan bagaimana kami (saya dan teman-teman) saling bertatapan dan mengirim "kode" tanda bosan. Puncaknya, saya keluar dari ruang tamu tersebut dengan berpura-pura menerima telepon, padahal saya tidak membawa telepon genggam. Agak konyol, tapi memang saya sudah tidak tahan dengan basa-basi yang diumbar. Yang lebih parah adalah ketika dia sudah berlama-lama ternyata kostan yang ditawarkan TIDAK sebaik yang diceritakan. Saya jadi merasa telah membuang waktu saya selama 30 menit lebih.
Setelah itu, akhirnya kami meninggalkan tempat itu dengan terbahak karena merasa baru saja mengalami hal yang sangat aneh dan menyebalkan. Menyebalkan, tapi bikin tertawa. Dan dengan penuh hormat kami berikan julukan kehormatan untuk si bapak tersebut dengan nama: BAPAK BACOT.
SEKIAN.
eh, tunggu! ngomong-ngomong setelah menelusuri beberapa kostan, saya sudah menemukan kostan yang sesuai keinginan. Saya jadi ingin cepat-cepat pindah kostan dan punya suasana kostan yang baru.. :)
Comments