Tema kali ini adalah "things that people said about you that you'll never forget". Disclaimer: tidak ada kepahitan di dalam tulisan ini. Semua pernyataan memang berdasarkan yang orang katakan tentang saya dan yang akan saya ingat seumur hidup.
Jadi, kalau menurut beberapa orang, Audrey itu...
...feminis galak dan sensian
Feminis? Iya. Feminis galak dan sensian? Belum tentu. Semua pasti ada sebabnya. Becandaan kamu seksis? Pernyataan kamu melecehkan salah satu gender? Kamu victim blaming? Ya, jangan heran.
Tapi sepertinya label ini yang selalu erat dengan feminisme, yaitu galak, suka marah-marah, dan sensian. Yang jadi pertanyaan, kenapa ketika perempuan mulai mengungkapkan pikirannya atau protes dengan keadaan, langsung dibilangnya pemarah dan sensian? Ketika perempuan memiliki pendapat, dibilangnya cerewet? Dan ketika perempuan memiliki keinginan untuk mandiri, sering juga dibilang egois. Kenapa? :)
Tapi sepertinya label ini yang selalu erat dengan feminisme, yaitu galak, suka marah-marah, dan sensian. Yang jadi pertanyaan, kenapa ketika perempuan mulai mengungkapkan pikirannya atau protes dengan keadaan, langsung dibilangnya pemarah dan sensian? Ketika perempuan memiliki pendapat, dibilangnya cerewet? Dan ketika perempuan memiliki keinginan untuk mandiri, sering juga dibilang egois. Kenapa? :)
...akan susah dapet pasangan
Mungkin karena sifat saya yang keras kepala dan galak, beberapa orang langsung mengubah profesi dirinya sebagai peramal masa depan saya. Banyak yang bilang kalau saya akan susah dapat pasangan, apalagi pasangan hidup.
Saya, sih, ketawa saja. Katanya saya picky dan jutek sama lelaki. Hmm, kebetulan kalau soal pasangan hidup...YA MASA NGGAK MILIH-MILIH, MALIH? Beli sayur aja milih-milih, apalagi pasangan hidup.
Buat saya memiliki pasangan bukanlah sebuah pencapaian dalam hidup, sehingga tidak perlu dibuat pusing. Punya pasangan bagus, tidak punya juga bagus. Kalau kata orang-orang, nanti saya bisa-bisa merasa kesepian di masa tua karena belum juga menikah, padahal usia hampir 30 tahun. Permisi, anda tidak punya keluarga dan teman dekat atau gimana? Makanya, bergaul seluas-luasnya, jadi pikirannya nggak sempit kayak legging di Thamrin City.
Buat saya memiliki pasangan bukanlah sebuah pencapaian dalam hidup, sehingga tidak perlu dibuat pusing. Punya pasangan bagus, tidak punya juga bagus. Kalau kata orang-orang, nanti saya bisa-bisa merasa kesepian di masa tua karena belum juga menikah, padahal usia hampir 30 tahun. Permisi, anda tidak punya keluarga dan teman dekat atau gimana? Makanya, bergaul seluas-luasnya, jadi pikirannya nggak sempit kayak legging di Thamrin City.
...jelek
I still remember this statement came out from a mouth of an asshole in my church. You know what? I don't give a fuck, honey.
Walau saya tidak peduli, saya masih ingat rasa sakitnya pas orang ini bilang kalau saya itu jelek. Kepercayaan diri saya sempat runtuh sedikit. Sedikit, karena saya nggak mengizinkan runtuh banyak-banyak. Ngapain juga, ya, kan?
Yang ada dipikiran saya setelahnya adalah buat apa mikirin omongan orang gila. Ha-ha. Lagi pula kalau buat saya dibilang jelek itu biasa. Dari SMP saya sering di-bully karena rambut saya keriting dan badan saya gemuk.
Jadi, ketika di umur yang sudah lebih matang masih ada orang mencoba merundung saya dengan kata-kata "lo itu jelek, nggak ada cantik-cantiknya", itu jadi kerugian dia saja karena mengotor-kotori mulutnya sendiri.
Dan seperti yang pernah saya ceritakan di sini, saya lebih baik dikatai 'jelek' daripada 'bodoh', cause I know I'm not. Tee-hee!
...sumber kenyamanan dan bisa diandalkan
Jika tiga penilaian orang tentang seorang Audrey di atas lebih ke arah negatif, semuanya bisa tersapu bersih, atau setidaknya terpinggirkan oleh satu pernyataan ini. Buat saya, ketika ada orang yang bisa merasa nyaman berasa di sekitar saya, padahal saya punya segudang kekurangan, itu adalah sebuah berkat.
Segala asumsi negatif dari orang lain tentang saya jadi tidak penting, ketika orang-orang yang buat saya matters merasa bahwa saya bisa diandalkan dan akan selalu ada buat mereka. Karena, ya, saya akan ada buat mereka kalau mereka butuh tempat cerita, tempat meminta pendapat, tempat berkeluh kesah. Padahal, sekali lagi, saya lebih banyak menasihati tanpa basa-basi, yang kadang kelihatannya tidak memikirkan perasaan mereka.
Jadi, ketika ada orang mengatakan hal yang negatif tentang saya, saya tidak peduli karena belum tentu juga yang bilang hal-hal tersebut adalah orang-orang yang penting dalam hidup saya.
Segala asumsi negatif dari orang lain tentang saya jadi tidak penting, ketika orang-orang yang buat saya matters merasa bahwa saya bisa diandalkan dan akan selalu ada buat mereka. Karena, ya, saya akan ada buat mereka kalau mereka butuh tempat cerita, tempat meminta pendapat, tempat berkeluh kesah. Padahal, sekali lagi, saya lebih banyak menasihati tanpa basa-basi, yang kadang kelihatannya tidak memikirkan perasaan mereka.
Jadi, ketika ada orang mengatakan hal yang negatif tentang saya, saya tidak peduli karena belum tentu juga yang bilang hal-hal tersebut adalah orang-orang yang penting dalam hidup saya.
Comments