Skip to main content

#30DaysWritingChallenge: 5 Hal yang Bikin Saya Bahagia



Mari kita mulai tantangan menulis selama 30 hari!

Berawal dari rajin update di Instagram Story tentang #30daysongchallenge yang sudah selesai lama, akhirnya memutuskan harus ikut challenge yang lain. Anaknya sungguh ambisius. *yeah right*

Setelah cari-cari di Pinterest, akhirnya ketemu yang pas dan bisa dilakukan setiap hari, yaitu "30 Days Writing Challenge". Hitung-hitung, ini sebagai penebus dosa karena sudah lama tidak update di blog. Kesibukan kerja dan ngurusin tulisan orang lain seringnya bikin lupa dengan tulisan sendiri.

Tantangan di hari pertama, saya akan nulis soal 5 hal yang bikin saya bahagia. Kalau kalian mengharapkan akan dapat tulisan menye-menye tentang betapa bahagianya saya memiliki keluarga yang selalu support segala keputusan saya, siap-siap kecewa karena saya tidak akan menulis soal itu di sini. Alasannya jelas, karena itu mah sudah pasti bikin bahagia. D'uh.

Saya itu orangnya bisa dibilang mudah bahagia. Makan makanan enak, bahagia. Dimasakin tumis pare, bahagia. Lihat paket datang padahal ya pesen sendiri juga, bahagia kayak dapat kado Natal. Instagram Story yang isinya kode tapi dilihat gebetan, YA BAHAGIA BANGET, padahal habis itu tidak terjadi apa-apa juga, sih. Semudah itu.

Tapi ada 5 hal yang belum banyak orang tahu, yang ternyata bisa bikin saya. Jadi, siapa tahu salah satu pembaca memanh pengin bikin saya senang, your better pay attention. *lah, galak*

Wangi bunga mawar dan mall

Aroma itu penting buat saya dan seringnya bikin insecure juga. Bahkan menurut saya, aroma itu jadi tolak ukur keberlangsungan sebuah hubungan. WADEDAWWWW! Bau mulut, bau badan, bau rokok, bhayyy.

Nah, ngomongin aroma, selain aroma kopi dan rumput yang baru diguyur hujan, ada 2 aroma lain yang bikin saya senyum-senyum bahagia. Wangi bunga mawar dan mall, dua aroma ini selalu berhasil bikin saya senang seketika. Makanya parfum yang saya pakai pun aromanya bunga mawar, begitu juga dengan lilin aromaterapi, dan juga linen spray buat di kamar. Walau ada yang protes baunya kayak nenek-nenek, biar. Ku tak peduli, bukan kau yang beli.

Wangi mall, tuh, wangi kayak apa sih, Drey??? Pernah masuk ke Plaza Indonesia atau Senayan City? Nah, wangi itu yang buat saya paling enak dan bikin saya bahagia. Dua mall itu punya wangi paling enak selama ini. Wangi bunga yang lembut, tapi memorable. Sampai kadang saya pengin tanya ke pihak mall ini pewangi ruangannya apa dan bisa beli di mana. Namun dasar anak pengecut, tak kunjung ku tanya.

Seprai yang baru diganti

Tidak ada yang lebih niqmad dibanding wangi seprai yang baru diganti dan pas ditidurin... aduh, nyaman banget. Rasanya bersih dan ada sensasi khasnya. Entahlah, apakah ini saya doang yang merasakan, tapi beberapa kali cerita ini ke teman-teman dan hampir semua merasakan hal yang sama. Rasanya kalau tiduran di kasur yang seprainya baru diganti, tuh, penginnya tiduran terus. Gogoleran all day long~

Weekend di rumah aja

Di sini yang lebih suka ngeluangin waktu di rumah aja pas weekend itu bukan saya doang, kan? Bahkan menolak ajakan teman buat hangout di Sabtu siang/sore? Bahkan membatalkan untuk ikutan kumpul padahal sudah janji sejak lama? Pasti bukan saya doang, dooong? NGAKU!

Sejak kerja, buat saya weekend itu waktu yang berharga banget. Sabtu-Minggu itu beneran dipakai buat recharge tenaga dan meluangkan waktu bareng keluarga. Ini sebuah pengakuan dosa, karena sehari-hari, paling cepet sampai rumah itu jam 21.00. Cry.

Jadi, ya, rasanya senang banget kalau pas weekend tidak ada janji ketemuan sama teman, yang seringnya saya ingkari. Mohon ampun, jangan musuhi aku.


Sarapan sereal

Saya suka makan. Cuma segelintir makanan yang tidak saya sukai. Tapi comfort food buat saya itu adalah sereal. Buat yang memang memperhatikan Instagram Story di saat weekend, saya pasti sarapan sereal. 

Saya suka makan. Cuma segelintir makanan yang tidak saya sukai. Tapi comfort food buat saya itu adalah sereal. Buat yang memang memperhatikan Instagram Story di saat weekend, saya pasti sarapan sereal. 

Kalau lagi bingung mau makan siang apa, saya pasti makan sereal. Begitu juga dengan makan malam, saya bisa saja makan sereal. Sereal, sereal, sereal. Bosan? Tidak pernah. Perpaduan susu dan gurihnya corn flakes atau manisnya choco balls itu belum ada yang nandingin.  

Menyanyi

Bukan, bukan dinyanyiin, tapi menyanyi. Orang yang sudah lama kenal dengan saya pasti tahu betapa senangnya saya menyanyi. I sing anytime, anywhere. I even hum when I'm making out with someone. Hi-hi. 

Kenapa nyanyi, padahal suara ya gitu-gitu aja? Mungkin karena itu salah satu cara paling mudah untuk mengekspresikan perasaan saya kali, ya? Kesel, nyanyi. Sedih, nyanyi. Senang apa lagi. Dan saya benar-benar merasa lebih baik atau makin bahagi setelah menyanyi. Siapa itu Saiful Jamil?

Satu yang saya sesali sampai sekarang adalah kenapa dulu saya tidak menekuni salah satu alat musik, sehingga kalau itu ditekuni, mungkin sekarang saya sudah menciptakan beberapa lagu. Mbak Taylor, I love you! ❤


Yak, kira-kita itulah 5 hal yang bisa bikin saya senang dalam seketika. Tantangan berikutnya adalah... menulis tentang kata-kata dari orang lain tentang saya yang tidak ernah saya lupakan. Waduh, kayaknya akan berisi curhatan, sih. Yang sabar ya, pembaca! :))

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Kan Perempuan, Seharusnya Kamu....

Pernah mendengar seseorang mengucapkan kalimat seperti itu di depanmu? Saya, sih, sering. Mulai dikomentari dari segi penampilan dan keahlian, tapi juga dari pilihan musik dan masih banyak lagi. Banyak perempuan di luar sana yang mengeluh merasa didikte oleh laki-laki dengan kalimat ini, tapi entah mengapa saya merasa kalimat ini dilontarkan lebih banyak oleh sesama perempuan. Hal ini menjadi miris buat saya. Bukannya saling memberi dukungan, terkadang sesama perempuan justru saling menghakimi. Penghakiman itu biasanya dimulai dengan kalimat, "Kamu kan perempuan, seharusnya kamu..." 1. "...berpakaian rapi." Saya termasuk perempuan yang suka berpenampilan rapi, tapi kadang juga suka mengikuti mood. Jadi ketika saya ingin tampil rapi, saya bisa saja mengenakan rok span, blouse, serta clog shoes ke kantor. Namun kalau sedang ingin tampil kasual dan malas tampil rapi, saya biasanya memakai kaos, jeans, dan sneakers . Suatu hari saya pernah berpenampil...

my taurus-mate, Mellysa Anastasya Legi.

Saya gak tau gimana ceritanya kami berdua bisa begitu mirip secara kelakuan dan cara berpikirnya. Saya gak ngerti kenapa teman saya ini walau cantik luar biasa tapi kelakuannya sama aja cacatnya sama saya. Saya gak ngerti. Tapi yang saya ngerti, kami sama-sama MUREEEEE... :D

Belajar Mengucap Syukur Lebih Lagi

Selamat tahun baru! Woooh, tahun 2020 ini diawali dengan hal yang mencengangkan banyak orang sepertinya. Banjir yang merata hampir di semua wilayah Jabodetabek (termasuk rumahku di Bintaro tercinta) bikin banyak orang mikir, YA KOK BISA? Bahkan wilayah yang puluhan tahun enggak pernah banjir pun tidak luput merasakan rumahnya tergenang. Walau saya orangnya tidak sepositif ibu saya, beliau kerap berucap, "Puji Tuhan awal tahun dikasih icip hujan berkat sebanyak ini. Tetap ucap syukur." Kadang ketaatan beliau bikin saya geleng-geleng kepala dan nggak habis pikir.  Rumah kemasukan air sampe tergenang dan barang banyak yang terendam, masih bisa ucap syukur. Dulu disakitin sama keluarga sendiri, masih aja ucap syukur. Diizinkan merasakan sakit apa pun itu, tetap ucap syukur. Bahkan kadang saya suka ngedumel dalam hati, ini orang lama-lama bisa masuk golongan toxic-positivity peeps.  Tapi sebelum saya makin terjerumus dalam lembah pergunjing...