Skip to main content

#30DaysWritingChallenge: Orang Paling Menginspirasi di 2018



Hari keempat dalam tantangan menulis selama 30 hari.

Bahik. Mulai bolong-bolong. Tapi jujur, topik ini lumayan sulit untuk ditulis, karena saya harus menulis tentang "someone who inspires you". Harusnya saya tulis satu saja, tapi kan saya suka nyusahin diri sendiri, ya, jadi saya tulis saja 2 orang yang selama 2018 lalu menginspirasi diri saya.

Sebelumnya,  SELAMAT TAHUN BARU! Gimana acara tahun baru kalian? Saya sih seperti layaknya keluarga Batak lainnya, ada ibadah ucapan syukur dan tutup tahun. Mandokhata tahun ini cukup singkat, karena si ompung hanya berpesan, "Damai-damailah kalian semua" yang sebenarnya walau singkat, pesan ini sangat mengena.

Balik lagi ke topik awal dan mau cerita sedikit dulu mengapa topik ini susah untuk saya tulis. Alasan paling dasar adalah... TERLALU BANYAK YANG MENGINSPIRASI SAYA.

Seriusan, deh, Audrey yang kamu temui sekarang mungkin berbeda dengan Audrey yang kamu temui 5 atau 6 tahun yang lalu. Kenapa? Karena selama rentang waktu itu, banyak sekali orang yang telah menginspirasi saya untuk menjadi sosok Audrey yang sekarang.

Kate Lott

What can I say about her? She's perfect. Pertama kali lihat dia di akun Youtube-nya Voctave yang menyanyikan Disney Princess Medley (cek di sini) dan pas sekali Kate Lott yang menyanyi di bagian pertama. Saat itu, kalimat yang terlontar dari mulut saya cuma, "GIMANA COBA ORANG BISA GINI SUARANYA? MAKAN APAAN WOY?!" She has the most stable, soft yet powerful voice I've ever heard. Tak bercela.

Selain sibuk untuk iri dan bertanya-tanya, sebenarnya ia adalah orang yang belakangan ini menginspirasi untuk kembali serius melatih vokal saya secara otodidak. Karena dia, saya jadi rutin pemanasan vokal setiap pagi saat siap-siap ke kantor. Karena dia, saya punya target baru untuk vocal range saya, yang tadinya mentok di A5, akan saya coba perlebar lagi jadi paling tidak sampai ke G6.

Mungkin buat orang lain hal ini bukan sesuatu yang penting atau menghasilkan uang. Jadi buat apa? Buat kepuasan pribadi dan dari dulu saya memang memimpikan range vokal yang lebar, tapi tidak pecah. Bulat dan kuat. She inspires me to do that and really made me doing it.

Natasha Erika

Selama tahun 2018, rasanya tidak ada orang yang mendorong saya untuk melakukan hal yang di luar kemampuan saya selain Natasha Erika. Buat saya yang sering malas dan menjalani hidup lebih banyak mengandalkan emosi ketimbang logika, Nana bisa dibilang partner yang seimbang dalam urusan kerja. Masih ingat pas tahun 2016 dia chat saya dan bilang, "Kak, lo nggak tertarik buat pindah ke tempat gue? Kita bisa jadi partner in crime lagi, kak!"

Sejak November 2016 sampai sekarang, saya masih kerja di Tunaiku sebagai Content Coordinator dengan team yang solid dan bisa dibilang...dengan job decs yang berkembang. Kalau dulu kerjaan saya hanya berkutat di content planning dan editing, sekarang ditambah jadi analisis konten, merambah ke swgi bisnis, dikit-dikit soal SEO, dikit-dikit soal AdSense, dan dikit-dikit lainnya. 

Awalnya sempat mengasihani diri "rasanya kok gini amat jadi budak korporat" karena tiap hari hampir pulang malem dan sudah ridak ada tenaga buat hangout, bahkan di akhir pekan.

Tapi ada satu kalimat dari seorang Nastasjaa yang masih saya ingat sampai sekarang dan itu jadi penguat saya sampai sekarang, yaitu "Gue, sih, nggak apa-apa dibilang budak korporat. Selama jadi budak korporat gue masih bisa belajar dan adding value ke gue, bodo amat orang bilang apa."

She also inspires me to have a balance life between work and personal life, also being ambitious and having goals are okay too. Thanks, Nat!

Yak! Itu dia 2 orang yang menginspirasi saya selama 2018 dan semoga di 2019 ini makin banyak yang menginspirasi saya untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Harapan di 2019, sih, tidak muluk-muluk. Saya cuma pengin lebih banyak melakukan hal-hal yang memang menjadi kesukaan saya, yaitu memasak dan menulis. Oh, sama pengin tabungan mencapai target di akhir tahun.

Semoga kalian pun bisa mencapai goals baru di tahun ini dan bertemu banyak pribadi yang menambah value baik dalam diri. Amin!

Selamat Tahun Baru! ;)

Comments

Popular posts from this blog

Mencoba Perawatan Facial dan Massage di Umandaru Salon & Day Spa Bintaro

Mumpung lagi semangat-semangatnya nulis lagi, jadi sekalian aja deh bahas pengalaman saya facial dan massage di Umandaru Salon and Day Spa yang ada di Bintaro. Berawal dari rencana cuti sehari karena mau medical check up di pagi harinya (baca pengalaman medical check up di sini ), lalu diri ini punya ide, "Hmmm... sudah lama tidak me time. Apakah lanjut pampering diri yang sudah butek ini?" Akhirnya saya bagikan kegundahan ini di IG Story dan bertanya pada teman-teman super, enaknya ke mana kalau mau facial dan massage di area Bintaro. Ada beberapa rekomendasi yang masuk, seperti Platinum Wijaya, Anita Salon, dan salah satunya Umandaru Spa. Nah, kalau Platinum Wijaya dan Anita Salon, saya sudah sering dengar soal dua tempat facial/salon ini, tapi tidak untuk yang Umandaru Spa. I want something new. Asheeek. Akhirnya coba search di Instagram dan ternyata Umandaru Spa menawarkan cukup banyak pilihan perawatan, mulai dari facial, spa, massage, sampai creambath dan meni

Pengalaman Medical Check Up di Rumah Sakit Jakarta

Sumber: http://www.yayasanrsjakarta.org Detik-detik menuju umur 30 tahun. Inhale. Exhale. *dramak* Sebenarnya nggak detik-detik juga, sih. Masih hitungan bulan dan bukan termasuk orang yang takut untuk memasuki umur baru, kecuali ketika saya memasuki umur 27 tahun. Sila baca cerita absurd nan yahudnya di sini . Sulit dipercaya, namun saya adalah orang yang santai dan tidak takut beranjak tua, tidak takut keriput, dan tidak takut dengan kematian. Cause one day, we'll die anyway.  Walau rutinitas skincare saya termasuk banyak dan lumayan rajin menunaikan ibadah 7 steps, tapi itu bukan untuk menghalau datangnya keriput di usia senja (ya kali nggak keriputan...). Lebih untuk menjaga kondisi kulit di usia sekarang biar tak kusan. Ya, syukur-syukur kalau nanti pas tua nggak jadi kelihatan kuyu. Tetap glowing adalah tujuan heyduuup. Namun, bukan berarti saya termasuk yang nggak peduli dengan kesehatan, apalagi saya sadar kalau semakin tua umur kita, akan semakin mudah kita diser

Movie Review: Delicacy (2011)

  Sutradara: David Foenkinos, Stephane Foenkinos Pemain: Audrey Tatou, Francois Damiens Genre: Romantic-comedy Udah sebulan terakhir ini pengin banget nonton film Perancis. Tapi karena enggak tahu film yang bagus apa, jadinya tertunda terus. Sampai tadi malam ketika lagi Saturdate sama temen kantor saya, Nana, kami memutuskan untuk pergi ke festival Europe on Screen 2014. Setelah memilih-milih film yang kira-kira bagus, akhirnya kami pilih film Delicacy yang diputar di Goethe Institute, Menteng. Awalnya milih film ini karena yang main Audrey Tatou dan lokasinya enggak jauh. Pas dibilang film ini ber- genre romantis, saya dan Nana agak takut jatuh bosan karena lagi malas nonton yang menye-menye bikin mewek. Tapi ternyata kami salah. Film ini....menyenangkan. Saya rasa semua orang yang juga menonton film ini akan setuju. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Nathalie yang baru saja menikah dengan kekasihnya dan lagi bahagia-bahagianya. Tapi terjadi musibah,  s