Skip to main content

#30DaysWritingChallenge: 5 Tempat yang Ingin Saya Kunjungi Selama Masih Hidup





Hari kelima dalam memenuhi tantangan menulis dalam 30 hari.

Mari lanjutkan tantangan menulis ini walau sering terlambat. Fu-fu-fu. Tema kali ini adalah "5 places that you want to visit". Another tricky and quite difficult topic. Kenapa? Karena sebenarnya banyak banget tempat yang ingin saya kunjungi, namun keluar rumah saja malas. Tapi ada beberapa tempat yang sudah jadi impian saya dari kecil (atau dari remaja) untuk dikunjungi.

1. Shibuya


Apa yang bikin saya pengin banget ke Shibuya? Boleh dibilang karena saya suka banget baca manga. Dari SD saya sudah hobi baca komik serial misteri dan serial cantik keluarin PT Elex Media Komputindo, mulai dari Pengantin Demos, Silent House, Mari-chan, Swan, dan masih banyak lagi.

Nah, waktu SMP, saya akhirnya baca satu manga yang berjudul Gals. Ceritanya simple, tentang kehidupan cewek-cewek ganguro yang suka nongkrong di Shibuya. Sejak itu, saya pengin banget menginjakan kaki di area paling ramai di Tokyo. Semoga tercapai di 2019 ini. Woop woop!

2. New Zealand


Alasannya simpel, kadena pemandangan alamnya bagus. Kalau lihat foto-foto oramg traverling ke New Zealand, rasanya pengin langsung nyebur ke dalam fotonya. I WANNA BE THERE AND ROLLING ON THE GRASS WITH THE SHEEPS! *krik*

3. Santorini


I love white. I even collect dozens of white clothes...for work. Jadi ketika tahu ada kota yang hampir seluruh rumahnya dicat wqrna putih dan gentengnya warna biru, buat saya itu jadi pemandangan yang cantik banget dan saya harus bisa ke sana, setidaknya sekali seumur hidup untuk melihat dengan mata kepala sendiri.

Tapi ini juga dipengaruhi oleh salah satu folm favorit pas remaja, sih. The Sisterhood of the Traveling Pants, ketika Lena akhirnya pulang kampung ke Yunani. It was a beautiful scene, the sea and the houses.

4. London


Sebenarnya selain Inggris, say juga pengin ke Perancis. Bukan, bukan Parisnya, tapi lebih ke Marseille, Nice, Toulouse, dan banyak lagi. Maklum, pengaruh belajar française selama hampir setahun lumayan mencuci otak.

Nah, lalu mengaja jadi lebih pengin ke Inggris? Jawabannya, tidak tahu. Kalau mengambil alasan yang sama dengan alasan saya mau ke Perancis, mungkin karena saya belajar bahasa Inggris lebih lama dan sepenasaran itu dengan kota yang banyak mendung dan hujannya. Tapi sambil ke sana, pengin mampir juga ke Irlandia. Hu-hu-hu.

5. Pulau Cinta

I. Just. Want. To. And. Please. Take. A. Look. At. These. Photos.

credit to reddoorz.com

credit to Olivia Lazuardy

credit to popbela.com


Itu dia  5 tempat yang ingin saya kunjungi selama masih hidup. Lalu, kalau kamu, mau ke mana sebelum mati? :)

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Kan Perempuan, Seharusnya Kamu....

Pernah mendengar seseorang mengucapkan kalimat seperti itu di depanmu? Saya, sih, sering. Mulai dikomentari dari segi penampilan dan keahlian, tapi juga dari pilihan musik dan masih banyak lagi. Banyak perempuan di luar sana yang mengeluh merasa didikte oleh laki-laki dengan kalimat ini, tapi entah mengapa saya merasa kalimat ini dilontarkan lebih banyak oleh sesama perempuan. Hal ini menjadi miris buat saya. Bukannya saling memberi dukungan, terkadang sesama perempuan justru saling menghakimi. Penghakiman itu biasanya dimulai dengan kalimat, "Kamu kan perempuan, seharusnya kamu..." 1. "...berpakaian rapi." Saya termasuk perempuan yang suka berpenampilan rapi, tapi kadang juga suka mengikuti mood. Jadi ketika saya ingin tampil rapi, saya bisa saja mengenakan rok span, blouse, serta clog shoes ke kantor. Namun kalau sedang ingin tampil kasual dan malas tampil rapi, saya biasanya memakai kaos, jeans, dan sneakers . Suatu hari saya pernah berpenampil...

my taurus-mate, Mellysa Anastasya Legi.

Saya gak tau gimana ceritanya kami berdua bisa begitu mirip secara kelakuan dan cara berpikirnya. Saya gak ngerti kenapa teman saya ini walau cantik luar biasa tapi kelakuannya sama aja cacatnya sama saya. Saya gak ngerti. Tapi yang saya ngerti, kami sama-sama MUREEEEE... :D

Belajar Mengucap Syukur Lebih Lagi

Selamat tahun baru! Woooh, tahun 2020 ini diawali dengan hal yang mencengangkan banyak orang sepertinya. Banjir yang merata hampir di semua wilayah Jabodetabek (termasuk rumahku di Bintaro tercinta) bikin banyak orang mikir, YA KOK BISA? Bahkan wilayah yang puluhan tahun enggak pernah banjir pun tidak luput merasakan rumahnya tergenang. Walau saya orangnya tidak sepositif ibu saya, beliau kerap berucap, "Puji Tuhan awal tahun dikasih icip hujan berkat sebanyak ini. Tetap ucap syukur." Kadang ketaatan beliau bikin saya geleng-geleng kepala dan nggak habis pikir.  Rumah kemasukan air sampe tergenang dan barang banyak yang terendam, masih bisa ucap syukur. Dulu disakitin sama keluarga sendiri, masih aja ucap syukur. Diizinkan merasakan sakit apa pun itu, tetap ucap syukur. Bahkan kadang saya suka ngedumel dalam hati, ini orang lama-lama bisa masuk golongan toxic-positivity peeps.  Tapi sebelum saya makin terjerumus dalam lembah pergunjing...