Skip to main content

3 Jawaban tentang Status


Illustration by Hadas Raiss
"Kita itu sebenarnya gimana, sih?"

Kalimat itu terdengar familiar? Buat saya, sih, iya. Kadang saya yang melontarkan kalimat tersebut, kadang orang lain yang mengucapkannya. Biasanya kalimat tersebut diucapkan kalau kita sedang minta kejelasan status dalam suatu hubungan. Hubungan yang sangat dekat layaknya pasangan, tapi tidak ada status yang "resmi", apakah kita memang pacaran atau tidak. Ada beberapa pilihan jawaban yang bisa kita pilih, antara lain:

1. "Bisa dibilang kita pacaran."

Kalau lawan jenis yang kita tanya memberikan jawaban demikian, pasti hati kita langsung berbunga-bunga. Akhirnya tidak ada lagi hari-hari yang akan kita lalui dengan menebak-nebak bagaimana sebenarnya hubungan ini. Semuanya sudah jelas, bahwa perasaan dan pandangan kalian akan hubungan ini sama. Selamat!


2. "Kita teman baik, kan?"

Apa yang kita rasakan ketika mendengar kalimat ini? Ya. Dunia rasanya runtuh. Berlebihan? Saya rasa tidak. Mengetahui kalau orang yang kita suka tidak memiliki perasaan yang sama dengan kita itu pasti rasanya sakit dan menyebalkan. Pasti ada suara di kepala kita yang meneriakan, "JADI SELAMA INI GUE CUMA DIANGGAP TEMAN?" Di saat seperti ini, tanpa ragu, balikan badan dan move on-lah.


3. "Sebenarnya aku sayang sama kamu, tapi aku enggak mau kehilangan kamu sebagai teman."

Nah, ini jawaban yang biasa didapatkan oleh kita yang sudah dekat dengan sang sahabat dan mulai merasakan adanya perbedaan keintiman dalam pertemanan. Kalau soal perasaan sayang, enggak perlu diragukan lagi, kita pasti saling sayang. Hanya saja, terkadang terjadi perbedaan prioritas di antaranya. Yang satu enggak keberatan untuk menjalin hubungan lebih dari teman, sedangkan yang lain ragu untuk meneruskan lebih jauh karena sudah terlanjur nyaman dengan pertemanan ini. Sehingga, kebanyakan dari mereka takut kalau terlanjur pacaran, lalu (amit-amit) putus, pasti hubungan mereka enggak seperti waktu masih sahabatan. Enggak seasyik dulu lagi.

Buat kamu yang dihadapkan dengan jawaban seperti ini, jangan sedih dulu, karena ini bukan akhir dari segalanya. Mungkin sang sahabat memang benar-benar menghargai pertemanan ini sebegitu pentingnya, sehingga ia takut kehilangan kita. Kita sendiri pasti enggak mau kan punya hubungan yang canggung kalau-kalau ke depannya nanti ada sesuatu yang buruk terjadi? Kecuali kita sudah siap mental menerima kemungkinan terburuk sekali pun. Misalnya, kalau nanti putus, terus kita masih mau sahabatan, kita wajib ngerti jika suatu hari nanti sahabat kita punya gebetan baru. Cemburu? Wajar aja, kok, karena pernah ada cerita di antara kalian. Tapi ya seperti sudah dibilang sebelumnya, telan saja cemburumu bulat-bulat. Pahit? Itu sudah resikonya.

Ketika kita ada di situasi seperti ini, ada baiknya kita menerima saja jawaban sang sahabat. Kelihatannya mungkin seperti enggak memperjuangkan, sih, tapi yang selalu saya tanamkan di diri sendiri adalah kalau salah satu pihak udah ragu dengan perasaannya, hubungan itu enggak akan berjalan dengan baik. Mendayung perahu saja lebih baik berdua, karena kalau mendayung sendirian, akan jadi capek sendiri. Jangan ragu untuk mundur, kalau sahabat kita sudah ragu untuk maju.



Jadi, jawaban mana yang sering kamu dapatkan? :)

Comments

astrisoeparyono said…
Kalo aku sih, udah deket lalu, "acil, kenal enggak sama teman aku si x, dia suka sama kamu, lho." :))))))))
Unknown said…
Klw menurut w sih mending jgn baper dlu seblum pasti arahnya mw kmana tmn kita ini.klw mmng mw berteman yaa jalanin karena kan dr awal berteman bukan ujung2nya ada perasaan.tapi asal jgn teman tapi mesra aja yaa.hehhehe

Popular posts from this blog

Mencoba Perawatan Facial dan Massage di Umandaru Salon & Day Spa Bintaro

Mumpung lagi semangat-semangatnya nulis lagi, jadi sekalian aja deh bahas pengalaman saya facial dan massage di Umandaru Salon and Day Spa yang ada di Bintaro. Berawal dari rencana cuti sehari karena mau medical check up di pagi harinya (baca pengalaman medical check up di sini ), lalu diri ini punya ide, "Hmmm... sudah lama tidak me time. Apakah lanjut pampering diri yang sudah butek ini?" Akhirnya saya bagikan kegundahan ini di IG Story dan bertanya pada teman-teman super, enaknya ke mana kalau mau facial dan massage di area Bintaro. Ada beberapa rekomendasi yang masuk, seperti Platinum Wijaya, Anita Salon, dan salah satunya Umandaru Spa. Nah, kalau Platinum Wijaya dan Anita Salon, saya sudah sering dengar soal dua tempat facial/salon ini, tapi tidak untuk yang Umandaru Spa. I want something new. Asheeek. Akhirnya coba search di Instagram dan ternyata Umandaru Spa menawarkan cukup banyak pilihan perawatan, mulai dari facial, spa, massage, sampai creambath dan meni

Pengalaman Medical Check Up di Rumah Sakit Jakarta

Sumber: http://www.yayasanrsjakarta.org Detik-detik menuju umur 30 tahun. Inhale. Exhale. *dramak* Sebenarnya nggak detik-detik juga, sih. Masih hitungan bulan dan bukan termasuk orang yang takut untuk memasuki umur baru, kecuali ketika saya memasuki umur 27 tahun. Sila baca cerita absurd nan yahudnya di sini . Sulit dipercaya, namun saya adalah orang yang santai dan tidak takut beranjak tua, tidak takut keriput, dan tidak takut dengan kematian. Cause one day, we'll die anyway.  Walau rutinitas skincare saya termasuk banyak dan lumayan rajin menunaikan ibadah 7 steps, tapi itu bukan untuk menghalau datangnya keriput di usia senja (ya kali nggak keriputan...). Lebih untuk menjaga kondisi kulit di usia sekarang biar tak kusan. Ya, syukur-syukur kalau nanti pas tua nggak jadi kelihatan kuyu. Tetap glowing adalah tujuan heyduuup. Namun, bukan berarti saya termasuk yang nggak peduli dengan kesehatan, apalagi saya sadar kalau semakin tua umur kita, akan semakin mudah kita diser

Movie Review: Delicacy (2011)

  Sutradara: David Foenkinos, Stephane Foenkinos Pemain: Audrey Tatou, Francois Damiens Genre: Romantic-comedy Udah sebulan terakhir ini pengin banget nonton film Perancis. Tapi karena enggak tahu film yang bagus apa, jadinya tertunda terus. Sampai tadi malam ketika lagi Saturdate sama temen kantor saya, Nana, kami memutuskan untuk pergi ke festival Europe on Screen 2014. Setelah memilih-milih film yang kira-kira bagus, akhirnya kami pilih film Delicacy yang diputar di Goethe Institute, Menteng. Awalnya milih film ini karena yang main Audrey Tatou dan lokasinya enggak jauh. Pas dibilang film ini ber- genre romantis, saya dan Nana agak takut jatuh bosan karena lagi malas nonton yang menye-menye bikin mewek. Tapi ternyata kami salah. Film ini....menyenangkan. Saya rasa semua orang yang juga menonton film ini akan setuju. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Nathalie yang baru saja menikah dengan kekasihnya dan lagi bahagia-bahagianya. Tapi terjadi musibah,  s