Skip to main content

Sekedar Tulus

Saya kembali belajar tentang hal yang sebenarnya tidak terlalu baru namun hari ini saya diingatkan untuk kesekian kalinya bahwa hal tersebut itu penting. Masalah hari ini adalah tentang ketulusan. Sering kali atau bahkan dari kecil saya sudah diajarkan untuk berlaku tulus di dalam hidup. Saya sempat bingung apa sebenarnya berlaku tulus itu. Apakah sekedar melakukan sesuatu yang kita inginkan? Kalau begitu banyak sekali hal yang saya lakukan dari dulu tanpa ketulusan. Namun hari ini saya merasa ditegur kembali oleh kenyataan bahwa apapun yang kamu lakukan HARUS BERDASARKAN KETULUSAN.

Sore ini ada salah satu teman saya yang mengeluh tentang usulan penelitiannya yang ternyata memiliki ide yang sama dengan temannya yang lain. Ia merasa kesal karena ia merasa idenya telah dicuri. Lalu masalah itu akhirnya terdengar juga oleh salah satu dosen saya yang kebetulan ada di ruangan yang sama. Setelah mendengar pokok permasalahannya, ada pendapat yang menarik yang beliau kemukakan. Dosen saya bilang, ketulusan mereka dalam mengerjakan skripsi itu berbeda. Yang satu memiliki ide itu karena ia merasa penting untung membahasnya, tapi yang satu memiliki ide tersebut karena berpikir itu adalah syarat untuk lulus.

Terus beliau memberi contoh lainnya. Misalkan kita lapar dan untuk itu kita makan mie ayam. Lalu ada orang lain yang bilang, "Kok makan mie ayam? Kenapa gak makan nasi?". Bukannya kalau kita makan nasi, nanti kita makannya tidak akan setulus waktu kita makan mie ayam? Jadi alasan mengapa kita makan mie ayam, ya karena kita ingin makan mie ayam, tanpa tujuan tertentu. Sama halnya apabila kita memberi hadiah untuk seseorang, bukan agar orang tersebut senang atau membalas hadiah kita, tapi ya karena ingin memberi hadiah saja. Terdengar mudah dan sederhana, tapi masih sering gagal dalam hal ketulusan.

Jadi, yang saya dapatkan pada hari ini adalah untuk berlaku tulus, kita cukup melakukan apa yang kita inginkan, tanpa mendambakan balasan apa pun. Sulit, karena balasan itu terdengar indah. Tapi mau bagaimana juga balasan belum tentu selalu datang, kan? Jadi memang sebaiknya tidak mengharapkan apa-apa, ya kan?


p.s. semoga saya bisa mengerjakan skripsi saya dengan tulus ya, teman-teman. sepertinya itu menjadi dasar yang penting untuk menuntaskannya...

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Kan Perempuan, Seharusnya Kamu....

Pernah mendengar seseorang mengucapkan kalimat seperti itu di depanmu? Saya, sih, sering. Mulai dikomentari dari segi penampilan dan keahlian, tapi juga dari pilihan musik dan masih banyak lagi. Banyak perempuan di luar sana yang mengeluh merasa didikte oleh laki-laki dengan kalimat ini, tapi entah mengapa saya merasa kalimat ini dilontarkan lebih banyak oleh sesama perempuan. Hal ini menjadi miris buat saya. Bukannya saling memberi dukungan, terkadang sesama perempuan justru saling menghakimi. Penghakiman itu biasanya dimulai dengan kalimat, "Kamu kan perempuan, seharusnya kamu..." 1. "...berpakaian rapi." Saya termasuk perempuan yang suka berpenampilan rapi, tapi kadang juga suka mengikuti mood. Jadi ketika saya ingin tampil rapi, saya bisa saja mengenakan rok span, blouse, serta clog shoes ke kantor. Namun kalau sedang ingin tampil kasual dan malas tampil rapi, saya biasanya memakai kaos, jeans, dan sneakers . Suatu hari saya pernah berpenampil...

Mencoba Perawatan Facial dan Massage di Umandaru Salon & Day Spa Bintaro

Mumpung lagi semangat-semangatnya nulis lagi, jadi sekalian aja deh bahas pengalaman saya facial dan massage di Umandaru Salon and Day Spa yang ada di Bintaro. Berawal dari rencana cuti sehari karena mau medical check up di pagi harinya (baca pengalaman medical check up di sini ), lalu diri ini punya ide, "Hmmm... sudah lama tidak me time. Apakah lanjut pampering diri yang sudah butek ini?" Akhirnya saya bagikan kegundahan ini di IG Story dan bertanya pada teman-teman super, enaknya ke mana kalau mau facial dan massage di area Bintaro. Ada beberapa rekomendasi yang masuk, seperti Platinum Wijaya, Anita Salon, dan salah satunya Umandaru Spa. Nah, kalau Platinum Wijaya dan Anita Salon, saya sudah sering dengar soal dua tempat facial/salon ini, tapi tidak untuk yang Umandaru Spa. I want something new. Asheeek. Akhirnya coba search di Instagram dan ternyata Umandaru Spa menawarkan cukup banyak pilihan perawatan, mulai dari facial, spa, massage, sampai creambath dan meni...

Pengalaman Medical Check Up di Rumah Sakit Jakarta

Sumber: http://www.yayasanrsjakarta.org Detik-detik menuju umur 30 tahun. Inhale. Exhale. *dramak* Sebenarnya nggak detik-detik juga, sih. Masih hitungan bulan dan bukan termasuk orang yang takut untuk memasuki umur baru, kecuali ketika saya memasuki umur 27 tahun. Sila baca cerita absurd nan yahudnya di sini . Sulit dipercaya, namun saya adalah orang yang santai dan tidak takut beranjak tua, tidak takut keriput, dan tidak takut dengan kematian. Cause one day, we'll die anyway.  Walau rutinitas skincare saya termasuk banyak dan lumayan rajin menunaikan ibadah 7 steps, tapi itu bukan untuk menghalau datangnya keriput di usia senja (ya kali nggak keriputan...). Lebih untuk menjaga kondisi kulit di usia sekarang biar tak kusan. Ya, syukur-syukur kalau nanti pas tua nggak jadi kelihatan kuyu. Tetap glowing adalah tujuan heyduuup. Namun, bukan berarti saya termasuk yang nggak peduli dengan kesehatan, apalagi saya sadar kalau semakin tua umur kita, akan semakin mudah kita ...