Skip to main content

rasa

kamu selalu berhasil membuat saya tersenyum kalau saya sedang berusaha untuk marah. ceritanya saya ingin memberi kamu sebuah pelajaran. saya ingin sekali menumpahkan segala kekesalan saya sama kamu. tapi lagi-lagi saya kalah dengan kejenakaan kamu. saya kalah dengan segala godaan-godaan kamu. saya kalah dengan kekonyolan kamu. ketika saya berusaha untuk marah diam dan merajuk, kamu datang dengan segala kebisaan kamu dan berhasil membuat saya lupa karena apa saya marah dan merajuk. hilang, bagai debu yang ditiup-tiup dari dasar kursi tua.
saya takut, hanya saya yang sebenarnya menganggap ada yang salah. saya takut, cuma saya yang merasa. saya takut, semua ini akan berakhir sia-sia, tidak menjadi berkat seperti yang sudah pernah kita doakan.

rasanya manis, ketika kamu berusaha untuk menggapai saya seperti di awal-awal. orang bilang menjalin cinta bukan hal yang mudah dan mereka benar. saya salah, saya kira semua akan seperti di awal. bahagia, hanya kita. bukan berarti saya tidak bahagia, tapi cara pandang bahagia itu berubah dan saya masih menyesuaikan diri.

rasanya asam, ketika saya merasakan ketidak-acuhan kamu yang sering kali muncul. sering bertanya, kemana sosok yang dulu memperkenalkan dirinya sama saya? dia...menghilang ya? saya rindu dengannya. bukan berarti saya tidak rindu kamu, saya rindu setiap saat. asal kamu tahu, rasanya seperti ingin menangis ketika harus menahan diri untuk tahu segalanya tentang kamu.

rasanya asin, ketika air mata yang jatuh menjadi lebih sering terjadi. ini ya yang dibilang orang bumbu-bumbu cinta? tangis, marah, tawa, semua tercampur. tapi, air mata yang ini rasanya kenapa sakit sekali. dada saya sesak, sulit untuk bernafas. isakan di bawah bantal menjadi rutinitas yang bukan menjadi kegiatan kesukaan saya.

rasanya pahit, ketika saya sudah terlalu lelah untuk mereka-reka perasaan kamu. lelah untuk menahan segala emosi yang berkecamuk di dada. lelah menjadi orang berpengertian, bukan yang egois. eh, saya rindu menjadi egois kadnag-kadang. lelah memikirkan apa yang sedang kamu pikirkan. apa kamu sudah makan? apa kamu sehat, fisik maupun non-fisik? apakah saya menjadi batasan dalam kamu melakukan kegiatan-kegiatan kamu? apakah saya sudah cukup menjaga jarak? apakah saya sudah bisa mendekat? saya takut salah langkah.. tapi saya paling takut akan satu hal.

saya takut akan RASA TAWAR. ketika segalanya menjadi tidak bernilai, tidak peduli itu benar atau salah. semuanya terlihat sama. saya takut. saya manusia, bukan robot atau mahluk virtual.

Comments

Popular posts from this blog

Kamu Kan Perempuan, Seharusnya Kamu....

Pernah mendengar seseorang mengucapkan kalimat seperti itu di depanmu? Saya, sih, sering. Mulai dikomentari dari segi penampilan dan keahlian, tapi juga dari pilihan musik dan masih banyak lagi. Banyak perempuan di luar sana yang mengeluh merasa didikte oleh laki-laki dengan kalimat ini, tapi entah mengapa saya merasa kalimat ini dilontarkan lebih banyak oleh sesama perempuan. Hal ini menjadi miris buat saya. Bukannya saling memberi dukungan, terkadang sesama perempuan justru saling menghakimi. Penghakiman itu biasanya dimulai dengan kalimat, "Kamu kan perempuan, seharusnya kamu..." 1. "...berpakaian rapi." Saya termasuk perempuan yang suka berpenampilan rapi, tapi kadang juga suka mengikuti mood. Jadi ketika saya ingin tampil rapi, saya bisa saja mengenakan rok span, blouse, serta clog shoes ke kantor. Namun kalau sedang ingin tampil kasual dan malas tampil rapi, saya biasanya memakai kaos, jeans, dan sneakers . Suatu hari saya pernah berpenampil...

Mencoba Perawatan Facial dan Massage di Umandaru Salon & Day Spa Bintaro

Mumpung lagi semangat-semangatnya nulis lagi, jadi sekalian aja deh bahas pengalaman saya facial dan massage di Umandaru Salon and Day Spa yang ada di Bintaro. Berawal dari rencana cuti sehari karena mau medical check up di pagi harinya (baca pengalaman medical check up di sini ), lalu diri ini punya ide, "Hmmm... sudah lama tidak me time. Apakah lanjut pampering diri yang sudah butek ini?" Akhirnya saya bagikan kegundahan ini di IG Story dan bertanya pada teman-teman super, enaknya ke mana kalau mau facial dan massage di area Bintaro. Ada beberapa rekomendasi yang masuk, seperti Platinum Wijaya, Anita Salon, dan salah satunya Umandaru Spa. Nah, kalau Platinum Wijaya dan Anita Salon, saya sudah sering dengar soal dua tempat facial/salon ini, tapi tidak untuk yang Umandaru Spa. I want something new. Asheeek. Akhirnya coba search di Instagram dan ternyata Umandaru Spa menawarkan cukup banyak pilihan perawatan, mulai dari facial, spa, massage, sampai creambath dan meni...

Pengalaman Medical Check Up di Rumah Sakit Jakarta

Sumber: http://www.yayasanrsjakarta.org Detik-detik menuju umur 30 tahun. Inhale. Exhale. *dramak* Sebenarnya nggak detik-detik juga, sih. Masih hitungan bulan dan bukan termasuk orang yang takut untuk memasuki umur baru, kecuali ketika saya memasuki umur 27 tahun. Sila baca cerita absurd nan yahudnya di sini . Sulit dipercaya, namun saya adalah orang yang santai dan tidak takut beranjak tua, tidak takut keriput, dan tidak takut dengan kematian. Cause one day, we'll die anyway.  Walau rutinitas skincare saya termasuk banyak dan lumayan rajin menunaikan ibadah 7 steps, tapi itu bukan untuk menghalau datangnya keriput di usia senja (ya kali nggak keriputan...). Lebih untuk menjaga kondisi kulit di usia sekarang biar tak kusan. Ya, syukur-syukur kalau nanti pas tua nggak jadi kelihatan kuyu. Tetap glowing adalah tujuan heyduuup. Namun, bukan berarti saya termasuk yang nggak peduli dengan kesehatan, apalagi saya sadar kalau semakin tua umur kita, akan semakin mudah kita ...