"Kalau anak laki-laki sih enggak apa-apa menikahnya lama. Tapi kalau anak perempuan, mendingan cepet-cepet menikah, deh. Jangan sampai keenakan kerja terus lupa menikah, tau-taunya udah umur 40 tahun!" Begitulah kira-kira kalimat yang dilontarkan oleh seorang tante di gereja saya. Namun bukan dia saja yang berpikir demikian, tapi memang banyak kok ibu-ibu lainnya yang sering berpendapat yang sama. Dan saya sebagai salah satu perempuan single di tengah-tengah mereka pun merasa....baiklah. Menikah. Pernikahan. Satu hal yang banyak diimpikan banyak anak perempuan. Bahkan saya dari kecil sudah bisa membayangkan akan seperti apa pernikahan saya nanti. Garden party yang hanya dihadiri maksimal 150 orang, dengan live music , keluarga dan teman-teman membaur dan semalaman menikmati musik dan berdansa. Tipikal wedding scene di film-film romcom. Pokoknya saya juga bisa membayangkan gaun putih yang membalut tubuh saya nantinya seperti apa. Tapi seiring dengan bertambah dewa...
Karena aku samara, maka aku bercerita.