Sekitar pukul tujuh malam, saya mulai membuka lemari pakaian dan merenung sejenak, "Pakaian apa yang akan saya bawa ya?" Banyak hal yang saya khawatirkan. Apakan baju yang saya bawa akan terlalu sedikit? Apakah akan terlalu banyak? Cukupkah? Layakkah? Mungkin hal sederhana dan sebenarnya tidak perlu dipusingkan, tapi buat saya (dan mungkin sebagian perempuan) ini hal penting. Akhirnya setelah memilah-milah, dan sudah pukul delapan, rampung juga bawaan saya yang terdiri dari satu ransel dan satu tas jinjing. Group di BBM sudah mulai ramai dengan janji jam berapa akan berkumpul di Vandani, kostan Hanna. Jam 9, katanya... :)
Jam 9 akhirnya saya ke Vandani, dan...belum ada siapa-siapa. Saya menunggu yang lain datang dengan (sok) membaca novel di ruang tamu. Ada kejadian yang menyenangkan tapi biar saya saja yang tahu. Ha ha ha. Akhirnya Aya, Desi, dan Uti datang, disusul Ady, Eja, dan Jati. Yang terakhir sampai itu Rara dan Yudha. Malam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, dan akhirnya kami berangkat ke pool primajasa di Rancaekek, Sumedang. Rencananya, kami akan naik bus primajasa jurusan Tasik-Jakarta, sampai di Cililitan, kami akan carter angkot ke Muara Angke. Tapi apa daya, setelah menunggu hampir satu jam, bus yang ada hanya jurusan Tasik-Lebak Bulus. Mau tidak mau kami akhirnya naik bus tersebut. Rute berikutnya kami rancang di bus saja...
Jam 9 akhirnya saya ke Vandani, dan...belum ada siapa-siapa. Saya menunggu yang lain datang dengan (sok) membaca novel di ruang tamu. Ada kejadian yang menyenangkan tapi biar saya saja yang tahu. Ha ha ha. Akhirnya Aya, Desi, dan Uti datang, disusul Ady, Eja, dan Jati. Yang terakhir sampai itu Rara dan Yudha. Malam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, dan akhirnya kami berangkat ke pool primajasa di Rancaekek, Sumedang. Rencananya, kami akan naik bus primajasa jurusan Tasik-Jakarta, sampai di Cililitan, kami akan carter angkot ke Muara Angke. Tapi apa daya, setelah menunggu hampir satu jam, bus yang ada hanya jurusan Tasik-Lebak Bulus. Mau tidak mau kami akhirnya naik bus tersebut. Rute berikutnya kami rancang di bus saja...
us. waiting for the bus.
Pukul setengah 1, akhirnya bus kami datang dan kami dapat bangku yang agak belakang. Saya cuma bisa senyum-senyum karena rata-rata yang ada di bus itu bapak-bapak perkasa. S aya berasa kuli..atau memang iya? :O Saya, Hanna, dan Aya tertidur pulas dan cantik di bus sementara yang lain sibuk mencari rute angkot untuk perjalanan berikutnya. Maafkan kami ceman-ceminsss. Sudah pukul berapa ini? Yak! Setengah 3 subuh sudah dan kami tiba di Pasar Rebo.
us. waiting for the angkot to be fixed.
Akhirnya setelah berunding beberapa saat, kami memutuskan untuk naik angkot dari Pasar Rebo ke Grogol. Lalu nanti dari Grogol, kami baru naik angkot lagi sampai Muara Angke. Agak panjang memang perjalanan kami. Bahkan kami sempat terluntang lantung juga di Grogol karena sebenarnya ingin menunggu sejenak di 7eleven, namun apa daya 7elevennya JAUH ya, Yudha. :D
Pukul setengan 5 pagi kami tiba di Muara Angke. Yes, akhirnyaaa. Tapi sebenarnya kami tuh mau kemana sih? Yang jelas bukan mau belanja ikan atau mancing ikan. YA! Kami bersebelas (Saya, Hanna, Aya, Desi, Rara, Nanda, Uti, Ady, Jati, Eja, dan Yudha) akan berlibur ke.....TIDUNG!!! He he he.. Ini pertama kalinya kami bersebelas berlibur bersama. Saya pribadi sih agak deg-degan apakah liburan ini akan seru dan menyenangkan. Doa terus dipanjatkan. *iye tau, lebay* Singkat cerita, akhirnya kami berangkat pukul 7 atau setengah 8, dan akhirnya setelah melewati perjalanan yang panjang dan melelahkan, kami tiba di Pulau Tidung juga. AKHIRNYA!
Apa coba reaksi kami pertama sampai? Mengeluh. Mengeluh akan panasnya matahari. Ya mau bagaimana lagi, mataharinya begitu terik dan kami belum terbiasa. Tapi setelah beberapa saat kami sudah menikmati semburan angin pantai..
BANANAAAA~~
setelah banana boat.
desi, dengan airnya.
US
desi - jati - uti - rara
hanna - ady. gowes sore-sore.
uti - eja. jembatan cinta.
eja - desi - hanna - aya
pertama kali menemukan pantai!
Hari pertama kami habiskan dengan bermain-main. Kami bersepeda menuju jembatan cinta yang konon bila terjun dari jembatan tersebut, cintanya akan lancar atau langgeng. Meureuuun.. HAHA! Kami menyusuri jembatan sampai ke Pulau Tidung Kecil. Rasanya nikmat sekali merasakan liburan sejenak, jauh dari hiruk-pikuk rutinitas. Dan iya, kami bersebelas sedang benar-benar butuh liburan. Malam itu ditutup dengan tenang. Kami bercerita, bersenda gurau sampai tak kenal waktu, tahu-tahu sudah pukul 1?
Esok paginya kami bersiap-siap untuk kegiatan berikutnya yang paling kami tunggu-tunggu, SNORKELING! Saya baru kali ini snorkeling dan semangat sekali untuk berenang di laut. Perjalanan menuju pulau pertama memakan waktu kurang lebih satu jam. Lama dan perut mulai mual. Ehemm, saya mabuk laut.. T__T
Tapi segala perasaan mual itu terbayar dengan eksotika bawah laut yang...luar biasa. Saya langsung berpikir, Tidung saja sudah begini bagusnya, bagaimana dengan Karimun Jawa? Bagaimana dengan Gili Trawangan? Bagaimana dengan... Raja Ampat?! Kami langsung seru sendiri dengan kegiatan snorkeling kami. Ada yang sibuk foto-foto dan ada yang sibuk melang-lang buana dengan air.
Setelah kurang lebih 30 menit kami habiskan di pulau yang pertama, kami pindah ke pulau yang kedua. Sekali lagi saya mual dan mual itu terbayar dengan keindahan karang dan ikan-ikan di bawah laut sana. Saya langsung merasa bahwa saya sebenarnya putri duyung yang tertukar. Atau ikan duyung? :| Sayang sekali, kali ini Ady tidak ikut snorkeling karena tidak enak badan. Ada yang seru dari kegiatan snorkeling di pulau kedua ini, yaitu ketika anak-anak perempuan mulai belajar untuk traven atau mengambang di air. Wajah-wajah panik berharga segera didokumentasikan dan pemenangnya adalah AYA! :3
nanda - aya - desi - uti
jati - hanna
snorkeling time!
woohoo!
yudha. sun bathing.
ikannya berenang-renang.
uti, si master berenang :)
aya cekalang udah jago anet ngambang ;P
Setelah setengah hari kami lelah ber-snorkeling ria, kami beristirahat sejenak di penginapan karena sore ini kami akan mengayuh sepeda kami agak jauh untuk mengejar matahari terbenam. Entah apa yang ada di pikiran anak-anak perempuan, tapi sore itu kami benar-benar dressed up untuk melihat sunset. Sekitar jam setengah 5 sore kami mulai mengayuh sepeda kami. Rute yang kami lewati ternyata benar-benar jauh. Setengah jam mungkin dengan bersepeda. Yang lain bersepeda dengan santai dan lancar, sedangkan saya...harus nyusruk tiga kali. I am a bad cyclist. Tapi saya menyalahkan keadaan yang jalannya sempit, ramai orang, dan sepedanya tua. Nyeh! Ha ha ha.
desi - hanna
rara, the sunset girl.
jati - ady
eja - desi - aya - audrey
ady - aya - audrey. *eh, A3!*
jati - uti
uti - nanda - desi - rara - hanna - audrey - aya
Puas menikmati matahari terbenam, kami kembali ke penginapan (yang artinya harus mengayuh sepeda jarak jauh lagi) karena nanti malam kami akan BBQ. Lalala yeyeye~~ Ada yang mengejutkan sewaktu perjalanan pulang. Secara kebetulan, saya bertemu dengan Dito, teman SMA saya yang katanya sedang syuting untuk filmnya Dhira. Ha ha ha.. *mesem-mesem*
Baiklah, abaikan. Setelah sampai penginapan, anak-anak laki ingin keluar untuk makan indomie dan seperti biasa, hanna nitip TUTU TOTAT. Bagi kalian yang bingung apa itu tutu totat, itu maksudnya susu coklat. Si hanna emang gila susu coklatnya ultra. -___- Nah, dari situ lah kami menemukan istilah "masyarakat tutu" untuk identitas kami. Ha ha ha..sok identitas.
Malamnya kami beranjak ke taman dekat kecamatan Tidung karena di sanalah kami akan BBQ. Sesampainya di sana, saya sih agak...kecewa karena saya pikir kami akan bakar ikan bersama-sama, namun ternyata ikannya dan cuminya sudah dibakar duluan. Tapi, selama kami bersama, semuanya tetap terasa nikmat.. :) Dan kalau sudah gelap, sudah pasti teman kami, Jati, yang jadi bulan-bulanan. Tapi kami semua tetap sayang Jati koooook.. :)
jati - audrey
jati - hanna
Malamnya kami bermain truth or truth, yang akhirnya malah berubah menjadi All About Jati. Ha ha ha, entah kenapa Jati malam itu yang jadi bintangnya. Akhirnya kami malah sibuk bertanya-tanya tentang Jati, tentang kenapa putus, kenapa Jati sabar banget jadi orang, dan kenapa Jati item banget... Enggak deng, yang terakhir bohong.. :p
Waktunya tidur karena besok kami harus siap-siap untuk pulang kembali ke Jakarta, lalu ke Jatinangor. Seperti sudah bisa ditebak sebelumnya, kami semua tidur nyenyak, kecuali Nanda dan Jati yang sampai subuh tak berhenti bicara. Ada apa sih dengan kalian? *eheeem*
Pukul delapan kami bangun dan sarapan sudah tersedia. Rara si ratu tahu kegirangan karena menu sarapan pagi ini ada tahunya. Setelah sarapan, mandi, dan beberes, kami siap meninggalkan Pulau Tidung. Cuaca Pulau Tidung tidak berubah semenjak kami datang, tetap cerah dan terik. Tapi yang baru kami sadari, pagi-pagi sekali sebelum kami bangun, Tidung disiram hujan yang sangat deras. Apa mungkin Tidung pun tidak rela kalau kami harus pulang? Mungkin.. :"))
Terima kasih, Tidung, telah mengijinkan kami singgah sejenak untuk melepaskan penat dan kebosanan akan rutinitas. Ayo, Masyrakat Tutu, kemana perjalanan kita selanjutnya? Lombok, yes? :))
hanna and her tutu totat sitter, jati :)
senyuuum.. :))
tidung di kala senja
snap snap snap!
yudha dan pikirannya
asin teu air lautna?
Hanna Patricia Sondang Limbong
Comments